Kegiatan Peningkatan Kompetensi Dosen Pemula (PKDP) Angkatan 2 Tahun 2025 resmi dibuka di Aula Hotel Sultan Alauddin, Gowa. Kegiatan ini diikuti oleh 125 orang peserta, yang terbagi dalam tiga kelas yaitu: 42 orang di kelas B1, 42 orang di kelas B2, dan 41 orang di kelas B3. Seluruh peserta merupakan dosen pemula dari berbagai program studi di lingkungan UIN Alauddin Makassar dan perguruan tinggi mitra.
Acara pembukaan dibuka secara resmi oleh Ketua LPM UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. Mashuri Masri, S.Si., M.Kes., yang juga menyampaikan tentang pentingnya profesionalisme dosen dalam dunia akademik dan peran strategisnya dalam pengembangan peradaban Islam.
Dalam sambutannya, beliau menyampaikan:
“Menjadi dosen bukan sekadar pekerjaan administratif, tetapi sebuah profesi yang harus dijalani secara profesional. Dan menjadi profesional adalah bagian dari sunnah Rasulullah SAW,” tegas Prof. Mashuri.
Beliau merujuk pada hadits yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi, bahwa:
إِنَّ اللهَ يُحِبُّ إِذَا عَمِلَ أَحَدُكُمْ عَمَلًا أَنْ يُتْقِنَهُ
"Sesungguhnya Allah mencintai apabila salah seorang di antara kalian melakukan suatu pekerjaan, ia melakukannya dengan itqan (profesional/sempurna)."
(HR. Al-Baihaqi)
Pernyataan ini menjadi pengingat bahwa tanggung jawab keilmuan yang diemban oleh seorang dosen adalah bagian dari ibadah dan pengabdian yang harus dilandasi dengan keikhlasan, ketekunan, dan keunggulan profesional.
Kegiatan PKDP ini merupakan bagian dari kebijakan nasional Kementerian Agama RI dalam mendukung pengembangan mutu dosen pemula secara berkelanjutan. Para peserta akan mengikuti rangkaian pelatihan selama dua minggu, termasuk In-Service Course 1 (ISC1), On the Job Coaching (OJC), dan In-Service Course 2 (ISC2), dengan materi yang mencakup pedagogi, penelitian, moderasi beragama, karir dosen, serta penulisan ilmiah.
Suasana pembukaan berlangsung khidmat dan penuh antusiasme. Seluruh peserta diharapkan dapat menyerap materi dengan baik dan menerapkannya dalam menjalankan tridarma perguruan tinggi secara profesional, integratif, dan islami.
Oleh: Ummul Hasanah
